09 April 2004

Khutbah Jumaat: khatib oh khatib (1)

Hari ini saya solat di Masjid Jami' Putra, Masjid Tanah. Seperti biasa khatib (pembaca khutbah), membaca dengan cara yang sungguh membosankan. Saya heran, mengapa khatib ini tidak mau buat homework? Bukankah teks khutbah itu sudah diterima sebelum membaca khutbah? Seharusnya beliau membacanya terlebih dahulu supaya tidak terjadi kesilapan-kesilapan yang tidak sepatutnya terjadi.

Hari ini dua kesalahan fatal yang saya temui: (1) pada bacaan penutup khutbah pertama, yakni "barakallahu li walakum ... dan seterusnya." (2) bacaan selawat ketika memulai doa pada khutbah kedua. Padahal bacaan ini adalah rutin yang sentiasa dibaca oleh khatib setiap khutbah!

Di Melaka, saya telah pergi ke berapa Masjid untuk berjumaat. Saya temui kesalahan-kesalahan serupa terjadi. Misalnya di Masjid Londang, Masjid Bertam Ulu, Masjid Cheng dan Masjid Daerah alor Gajah sebelum imam baru dilantik.

Apakah kerja mereka sebenarnya? Apakah kerja khatib ini boleh dibuat sambil lewa saja?

05 April 2004

HARI INI PEMILU DI INDONESIA

Hari ini pemilu diadakan di Indonesia. Ramalan pengamat politik mengatakan bahwa tiada satu pun partai yang mendapat mayoritas mutlak. Saya harap pemilu kali ini berjalan lancar. Semua mengaharapkan hasil pemilu ini akan mewujudkan stabilitas pemerintahan Indonesia agar era reformasi ini benar-benar dapat dinikmati hasilnya oleh rakyat kecil. Apakah harapan saya ini suatu utopia?

03 April 2004

Pengakuan Empat Anggota Jamaah Islamiyah

Malam tadi TV3 menyiarkan "Pengakuan Empat Bekas Anggota Jemaah Islamiah". Mereka menjawab soalan dua wartawan TV3, Zainal Arifin Ismail dan Kamaruddin Mape. Mereka menjawab dengan dengan tenang, tapi yang menghairankan mengapa Kamaruddin Mape mengajukan soalan-soalan seperti seorang penyiasat polis. Penonton merasa kurang selesa dengan cara Kamaruddin tersebut. Sepatutnya dia belajar dari rakannya yang begitu tenang, tapi meyakinkan, Zainal.

Pagi ini, Utusan Malaysia Online menyiarkan perihak anggota-anggota JI tersebut.