27 Jun 2004

Melihat dari Dekat Kehidupan Micky: Tinggal di Kos, Rogoh Saku Rp300 Ribu per Bulan

Bismillahirrahmanirrahim

Oleh Riau Pos (admin)
Jumat, 11-Juni-2004, 01:26:08 101 klik


Nama Micky begitu terkenal saat ini. Sampai hari ini, Micky masih bertahan di pentas Akademi Fantasi Indosiar (AFI 2) yang menjadi program top pertelevisian di tanah air saat ini. Bagaimana Micky melalui hari-harinya? Laporan Khairul Amri-Zainuddin Boy, Pekanbaru


Rumah berlantai dua di Jalan Beringin Nomor 53 kawasan Gobah-Pekanbaru, Rabu (9/6) siang, dari kejauhan terlihat biasa-biasa saja. Sama seperti rumah-rumah lain yang ada disebelahnya. Yang terlihat hanya mobil Suzuki Aerio parkir di halaman rumah. Di luar pagar pun terlihat mobil kijang warna putih yang diparkir tanpa pengemudi.
Aktivitas penghuni rumah terlihat tidak begitu sibuk. Anak-anak muda tampak duduk-duduk di teras lantai dua rumah itu, memperhatikan kendaraan yang lalu lalang dari kejauhan. Terdapat satu kamar kos-kosan berukuran besar di lantai dua rumah ini. Disinilah, Micky bersama temannya Jhoni Jumrilton menjalani hidup keseharian.

Kamar berukuran 7x6 meter itu memberikan kesan tersendiri bagi Riau Pos yang baru pertama kali berkunjung ke tempat tinggalnya Micky. Betapa tidak? Anak muda yang sekarang masuk empat besar di pentas AFI 2 itu ternyata berasal dari kalangan keluarga biasa-biasa saja. Tinggalnya saja di tempat kos.

Namun ketika memasuki ruangan kamar, spontan penilaian tadi berubah. Sosok Micky ternyata memang anak yang suka seni. Berbagai bentuk tulisan bercorak seni menghiasi dinding kamarnya. ��Ini bagian dari karya-karya Micky bang,�� kata Jhoni menunjuk ke arah tulisan berwarna orange dengan bacaan ��Micky�� di dinding kamar itu.

Kamar kos-kosan ini ditata sedemikian rupa. Ada ruang tamu dan kamar tidur yang dibatasi sekatan beton. Di dalam kamar terlihat satu kasur berukuran cukup besar dan lemari baju tiga pintu. Satu televisi 14 inci masih terlihat menyala, di sampingnya tersusun beberapa trofi.

Menurut keterangan Jhoni yang bekerja sebagai karyawan di Maskapai Penerbangan Lion Air ini, trofi itu diperoleh Micky dari hasil ikut dalam berbagai lomba. Diantaranya perlombaan vokal dan busana.

��Trophy terakhir yang diraih Micky adalah pada saat perlombaan Bujang dan Dara se-Kota Pekanbaru tahun 2003 lalu,�� kata Jhoni sambil menunjuk ke arah trofi dengan ukuran lebih besar dari trofi lainnya.

Sebagai teman dekat, banyak cerita yang dilalui Jhoni bersama Micky. ��Ada rumor dari orang-orang di sini, Micky itu orangnya pendiam dan terkesan sombong. Padahal bukan demikian,�� kata Jhoni memulai ceritanya tentang pribadi Micky. Bahkan kalau sudah akrab katanya, Micky bisa menganggap orang tersebut seperti keluarga sendiri.

Menurut Jhoni lagi, kesederhanaan Micky tergambar jelas dari kemandiriannya. Tinggal di kos-kosan milik Koreografer ternama Riau Iwan Irawan tersebut kedua anak muda ini harus rela merogoh kantong Rp 300 ribu perbulan. Dan ini sudah mereka jalani selama dua tahun.

Micky kata Jhoni melanjutkan ceritanya, adalah jebolan SMUN 2 Pekanbaru TP 2001/2002. Selain belajar, kesehariannya juga diisi dengan kegiatan seni musik. ��Micky itu punya group band bernama �True Boxs�. Ia selalau tampil sebagai vokalis dan sering ikut konser band, misalnya konser di Mall Pekanbaru dan Plaza Citra,�� tuturnya.

Kesan yang lain dirasakan para teman-temannya di tempat kos, Micky selalu menjadi figur yang menyenangkan bila ada acara kumpul-kumpul tidak resmi. Micky juga punya kelebihan, selalu memunculkan ide untuk membangkitkan semangat teman-temannya dalam sebuah even atau kegiatan budaya. Misalnya dalam mencari corak busana pada acara-acara seni budaya untuk para temannya.

Disamping itu, masih menurut pengakuan temannya Jhoni, Micky yang punya hobi membaca buku-buku horor ini, pada hari libur misalnya sering meluangkan waktu untuk rekreasi ke luar kota, misalnya ke Sumbar. Dan ternyata, makanan kesukaan Micky, tak jauh-jauh dari santapan anak kos, mie instant tiap pagi. ��Ia juga suka makanan yang pedas-pedas,�� ujar Jhoni sambil tersenyum mengenang tingkah temannya itu.

Lebih dari itu, Micky di mata teman-temannya juga punya satu keahlian yang jarang dimiliki orang lain, yaitu keahliannya di bidang Koreografer. Keahliannya ini sering dipraktikkan-nya, selain untuk diri sendiri juga diajarkan kepada teman-temannya yang lain. ��Kami cuma bisa mendoakan Micky agar menjadi orang sukses. Dan kalau sudah sukses tidak melupakan kami, teman-temannnya ini,�� kata Jhoni menutup ceritanya.***

Tiada ulasan: