18 Ogos 2007

HUT RI: Suasana yang berbeda

Indonesia menyambut hari ulang tahun kemerdekaan ke-62 dalam suasana yang berbeda.

Di Istana Merdeka upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke-62 berlangsung khidmat.

Detik-detik proklamasi dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan dentuman meriam sebanyak 17 kali diikuti bunyi sirine, beduk, dan lonceng selama satu menit.

Kemudiann, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Ginanjar Kartasasamita membacakan Naskah Proklamasi yang pernah dibacakan Presiden Soekarno 62 tahun lalu.

Setelah itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang bertindak selaku Inspektur Upacara memimpin acara mengheningkan cipta. Sedangkan Komandan Upacara adalah Kolonel Inf Dedi Kusnadi Thamim, yang juga menjabat Asisten Operasi Kasdam Jaya.

Menteri Agama M Maftuh Basyuni membaca doa sebelum acara pengibaran Sang Saka Merah Putih. Acara ini dilakukan oleh 66 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang tergabung dalam Tim Garuda.

Upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI tersebut diakhiri dengan mendengarkan paduan suara Gita Bahana Nusantara yang terdiri dari 508 pelajar dan mahasiswa dari seluruh provinsi Indonesia.

Selain itu beberapa warga Jatirejo dan santri Ponpes Abil Hasan Asy-Syadzily Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, menggelar upacara bendera memperingati HUT ke-62 Proklamasi Kemerdekaan RI di atas lumpur panas PT Lapindo Brantas yang sudah mengering.

Atap rumah yang tampak merupakan bagian bangunan Kompleks Ponpes Abil Hasan Asy-Syadzily yang telah tenggelam.


Info Merdeka:

  • Ayu Tri Utami bertugas sebagai pembawa bendera
  • Sebanyak 508 orang paduan suara itu, teridi atas 200 orang pelajar SD DKI Jakarta, 200 orang pelajar SMP DKI Jakarta, 108 sisanya pelajar dan mahasiswa dari 31 provinsi.
  • Di panggung kehormatan utama, Presiden didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla serta Wapres Mufidah Jusuf Kalla. Hadir pula, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu, sejumlah anggota DPR, pimpinan lembaga-lembaga negara, serta para duta besar negara sahabat.
  • Menurut Kapolda Aceh Irjen Rismawan kelompok orang tidak dikenal (OTK) menurunkan sekitar 150 bendera Merah Putih yang terpasang di depan rumah warga. Fakta itu disampaikannya ketika dihubungi wartawan dari Jakarta, Minggu (12/8) malam. "Sekitar jam 4 pagi tadi ada laporan beberapa bendera yang diturunkan dari tiangnya oleh orang tak dikenal. Kapolres saya bilang OTK. Tapi menurut saya itu pelakunya mantan GAM," jelas Rismawan.Ia menambahkan, penurunan bendera Merah Putih tersebut dilakukan di lima desa di Kodya Lhoksumawe. Yakni Desa Hagu Barat Laut, Desa Hagu Tengoh, Desa Ulee Jalan, Desa Banda Masen, dan Desa Uten Bayi.